Monday, 29 August 2016

Aplikasi materi Elemen Listrik Sekunder pada permainan Kelereng dengan gaya Poces (segitiga)

Aplikasi materi Elemen Listrik Sekunder pada permainan Kelereng  dengan gaya Poces (segitiga)

 Permainan kelereng ini diibaratkan dengan suatu elemen listrik primer, yang sumber arus
listriknya tidak dapat diisi ulang bila muatan listriknya habis. Dimana dalam permainan
kelereng tersebut pemain langsung bisa menghabiskan kelereng yang ada didalam segitiga
serta kelereng yang menjadi lawan sekaligus, jika kelereng habis maka sudah selesai
permainan. Hal ini menunjukkan bahwa kelereng-kelereng tersebut merupakan suatu
sumber arus listrik, sehingga ketika kelereng-kelereng tersebut habis maka sumber arus
listriknya habis, dan tidak bisa diisi ulang, setelah kelereng dalam permainan tersebut habis,
maka untuk melanjutkan bermain kelereng, harus dimulai dari awal lagi. Hal ini sesuai
dengan elemen listrik primer, ketika sumber arus listriknya habis, maka harus diganti dengan
yang baru

Friday, 26 August 2016

APLIKASI GAYA GERAK LISTRIK PADA PERMAINAN DOMIKADO

APLIKASI GAYA GERAK LISTRIK PADA PERMAINAN DOMIKADO


Permainan Domikado ini diibaratkan dengan suatu rangkaiaan listrik yang saling terhubung. tepukan tangan dimaksud untuk menyalurkan arus yang mengalir antara telapak tangan dengan telapak tangan  disebelahnya. ketika telapak tangan tidak terhubung (terpisah) dari telapak tangan disebelahnya ini berarti sumber arus listrik dalam rangkaiaan dalam keadaan terbuka (arus listrik tidak mengalir). beda potensial yang ditunjukkan pada rangkaian terbuka inilah yang disebut dengan gaya Gerak listrik (GGL). sedangkan pada saat semua telapak tangan terhubung semua (rangkaiaan tertutup), maka arus listrik pada rangkian tersebut terhubung. beda potensial yang ditunjukan pada rangkaiaan tertutup ini biasa disebut dengan tegangan jepit.

Thursday, 25 August 2016

Penerapan Listrik Statis Dalam Kehidupan Sehari-Hari



Penerapan Listrik Statis Dalam Kehidupan Sehari-Hari

1.     Pengendapan Elektrostatis pada Cerobong Asap
Pengendap elektrostatis berfungsi untuk membersihkan gas buang yang keluar melalui cerobong asap agar tidak mengandung partikel-partikel kotor yang dapat mencemari udara. Komponen utama yang ada pada alat ini adalah kawat yang bermuatan negatif dan pelat logam yang bermuatan positif. Saat asap kotor melewati kawat, maka beberapa partikel abu juga akan bermuatan negatif. Setelah itu, pelat logam yang bermuatan positif akan menarik partikel abu tersebut hingga membentuk jelaga yang mudah dibersihkan.

2.      Pengecatan Mobil
Butiran cat mobil akan bermuatan listrik ketika bergesekan dengan mulut pipa semprot dan udara. Butiran cat tersebut akan tertarik ke badan mobil apabila badan mobil diberi muatan yang berlawanan dengan muatan cat.

3.      Petir
Sebelum hujan badai awan dalam kondisi netral, jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Ketika hujan badai terjadi gesekan antara partikel-partikel awan dengan udara sehingga menyebabkan awan bermuatan listrik.

4.      Mesin Fotokopi
Selain menerapkan konsep optik, mesin fotokopi juga menerapkan konsep listrik statis. Komponen utama pada mesin fotokopi yang menerapkan listrik statis adalah penggunaan toner atau tempat bubuk hitam halus. Toner sengaja dibuat bermuatan negatif sehingga mudah ditarik oleh kertas.

Tuesday, 23 August 2016

Materi Fisika "Benda Bermuatan Listrik" Berbasis kearifan Lokal
by: Mumayizah (UIN Walisongo)

Pada permainan Ular Tangga, dua anak yang berfungsi sebagai gerbang, diibaratkan dengan benda yang bermuatan positif dan benda yang bermuatan negatif. kemudian anak dalam permainan tersebut merupakan suatu unsur yang terdiri dari beberapa atom. Anak yang ditangkap akan ditanya, ini dimaksudkan untuk mengklarifikasi apakah anak tersebut bermuatan positif atau bermuatan negatif. Jika bermuatan positif dia akan berkumpul dengan muatan positif, begitu pula dengan sebaliknya. Setelah itu akan berebut anak, berebut anak dimisalkan dengan suatu gosokan, setelah adanya gosokan tersebut, anak yang bermuatan negatif akan berpindah ke kelompok yang bermuatan positif.

Monday, 22 August 2016

MATERI FISIKA SMA/MA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI
(sumber: Kemendikbud)
Kelas X:
1. Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah
2. Pengukuran
3. Gerak Lurus,Parabola, dan Melingkar
4. Hukum-hukum Newton
5. Usaha (Kerja) dan Energi
6. Momentum, Impuls dan Tumbukan
7. Gerak Harmonis

Kelas XI:
1. Kesetimbangan
2. Dinamika Rotasi
3. Hukum Hooke
4. Fluida Statis dan Dinamis
5. Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor
6. Teori Kinetik Gas dan Termodinamika
7. Gelombang, Bunyi, dan Cahaya
8. Alat-alat Optik
9. Gejala Pemanasan Global
Kelas XII:
1. Listrik Statis dan Dinamis
2. Medan Magnetik dan Induksi Elektromagnetik
3. Arus Bolak-balik
4. Radiasi Elektromagnetik
5. Teori Relativitas
6. Fenomena Kuantum
7. Inti Atom
8. Teknologi Digital

Saturday, 20 August 2016

proposal berbasis kearifan lokal



A.    Latar Belakang
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta suasana yang memungkinkan siswa belajar. Bahan ajar yang berkualitas adalah bahan ajar yang materinya dapat membantu memecahkan suatu permasalahan siswa. Artinya dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang dapat mencapai standar kompetensi. Sehingga bahan ajar merupakan suatu perangkat yang harus ada didalam pembelajaran.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, Direktorat Pembina Sekolah Menengah Atas membagi bahan ajar menjadi empat kategori; (1) bahan ajar cetak (printed) meliputi buku, modul, handout, lembar kegiatan siswa, brosur, market, dan gambar. (2) bahan ajar dengar (audio) meliputi radio, kaset, piringan hitam, dan compact disk audio. (3) bahan ajar pandang dengar (audio visual) meliputi video compact disk, dan film. (4) bahan ajar multimedia interaktif ( interctive teaching material ) meliputi CAI ( Computer Assisted Instruction), compact disk multi media interaktif, dan bahan ajar berbasis web ( web basic learning material).
Melihat realitas yang ada, masih banyak bahan ajar konvensional yang isinya hanya materi bacaan dan soal terutama pada mata pelajaran fisika. Bahan ajar konvensional bersifat perkiraan, artinya materi yang disajikan didalamnya belum tentu sesuai dengan kebutuhan dan pengalaman siswa. Pendidik merupakan cerminan kualitas pendidikan di suatu negara. Akibatnya, mutu pembelajaran menjadi rendah ketika pendidik hanya terpaku pada bahan ajar konvensional tanpa ada kreativitas untuk mengembangkan bahan ajar tersebut. Oleh karena itu seorang pendidik dituntut untuk kreatif membuat bahan ajar yang menarik, inovatif, varitif dan sesuai dengan pengalaman dan  kebutuhan siswa. Salah satu pengembangan bahan ajar dapat diisi dengan materi berbasis kearifan lokal tempat tinggal peserta didik.
Kearifan lokal merupakan suatu tindakan yang mencakup cipta, rasa, dan karya masyarakat dalam mengatasi permasalahan setempat. Kearifan lokal merupakan identitas yang harus dikenal oleh generasi muda melalui dunia pendidikan. Tujuan pengembangan bahan ajar berbasis kearifan lokal yaitu agar siswa dapat memahami materi fisika dengan kearifan lokal yang ada di dalam kehidupan masyarakat, sehingga siswa dapat terarah dalam memahami materi fisika.

B.     Rumusan Masalah
1.        Apakah bahan ajar fisika berbasis kearifan lokal untuk Siswa kelas X SMA/ MA valid berdasarkan hasil validasi ahli?
C.     Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). R&D merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk melihat kefektifan produk yang sudah jadi akan diuji oleh para ahli.
D.    Rencana Judul
“Pengembangan Bahan Ajar Fisika Materi Usaha (kerja) dan Energi, Momentum Implus dan Tumbukan dan Gerak Harmonik Kelas X SMA/MA Berbasis Kearifan Lokal”.
E.     Referensi
Mumaiyizah; Pengembangan Bahan Ajar Fisika ( Listrik Statis, Sumber Arus Listrik, Energi dan Daya Listrik) Kelas IX SMP/MTs Berbasis Kearifan Lokal; Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo, 2016
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: CV. ALFABETA, 2015
Sulfina, Desi Sari; Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Experiential Learning dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Minds-On Siswa; Semarang: Universitas Negeri Semarang; 2015
Sulistyarini, Ermawati; Pengembangan Bahan Ajar Fisika SMA Materi Gelombang Bunyi Berbasis Interactive PDF: Semarang: Universitas Negeri Semarang; 2015